........
cuma ini satu-satunya bahasa yang aku mengerti: dan aku hanya mampu mengatakannya melalui untaian kata..menyuarakannya dalam keabadian yang bisu..
tak ada maksud mengeluh atau menjadi lemah..
Aku tahu, bahwa "nasib adalah kesunyian masing-masing..(chairil anwar)"
dan ini adalah kesunyianku..
Pengakuan Kalbu
Kehilangan dalam diam adalah kepedihan
Penantian dalam diam adalah pengharapan
Karena hanya diam yang bisa kuberikan
Jikalau angan terasa begitu menyesakkan
Aku hanya ingin menjumpa bayangmu
Aku hanya ingin mendengar gema suaramu
Dari jarak terjauh yang bisa kubuat
Demi rasa sederhana tak bersyarat
Tahukah kamu?
Sajak ini tercipta atas namamu
Lahir dari bahasa kesunyian yang paling tersembunyi
Kupinjam dalam bait milik air mata langit menjelang pagi
Mengenalmu adalah takdir yang disempurnakan
Sebab mengenangmu bukan arti dari penyesalan
Tidak pula suatu kebetulan
Namun sepenggal drama kebahagiaan
Di penghujung tangis masih akan hidup sepotong hati
Relakan rasa ini terlarung bersama sunyi
Bersaksi bagi senyum sesaat yang terberi
Sebelum menghapus jejak perih yang terkasihi
Terima kasih,
Hanya itu perpisahan yang sanggup kalbu beri
Sebelum lenyap dalam temaram
Bagi sosok yang tersamar kelam
Tersayat diam
Terpenjara bekam
Kau,
Yang bernama semu dalam rengkuhan syahdu
-Depok, 2009-
Kehilangan dalam diam adalah kepedihan
Penantian dalam diam adalah pengharapan
Karena hanya diam yang bisa kuberikan
Jikalau angan terasa begitu menyesakkan
Aku hanya ingin menjumpa bayangmu
Aku hanya ingin mendengar gema suaramu
Dari jarak terjauh yang bisa kubuat
Demi rasa sederhana tak bersyarat
Tahukah kamu?
Sajak ini tercipta atas namamu
Lahir dari bahasa kesunyian yang paling tersembunyi
Kupinjam dalam bait milik air mata langit menjelang pagi
Mengenalmu adalah takdir yang disempurnakan
Sebab mengenangmu bukan arti dari penyesalan
Tidak pula suatu kebetulan
Namun sepenggal drama kebahagiaan
Di penghujung tangis masih akan hidup sepotong hati
Relakan rasa ini terlarung bersama sunyi
Bersaksi bagi senyum sesaat yang terberi
Sebelum menghapus jejak perih yang terkasihi
Terima kasih,
Hanya itu perpisahan yang sanggup kalbu beri
Sebelum lenyap dalam temaram
Bagi sosok yang tersamar kelam
Tersayat diam
Terpenjara bekam
Kau,
Yang bernama semu dalam rengkuhan syahdu
-Depok, 2009-