Sabtu, 19 September 2009

Anonymous dalam sepi....

Dan satu lagi goresan dalam riuh rendah rintik hujan..

Dalam Bayang Satu Perpisahan


Ranting kering bersenandung kala subuh
Merindu embun
Merindu daun
Acapkali terasa rapuh....

Layar hitam mengadu pada cahaya tersamar
Memanggil terang
Memanggil bayang
Betapapun putih tak hadir bersama fajar....

Dan ruang itu kosong
Bukan hilangBukan tak kunjung datang
Mencipta hela dari sajak sang bimbang

Pernahkah kau tahu?
Kebisuan itu adalah memanggilmu
Keserakahan itu hanyalah mengikhlaskanmu
Dan dosa terakhir adalah mengharap hadirmu

Berjuta kejujuran kuucapkan pada bintang
Meski terasa sukar bagi kalbu untuk bisa berkata
Beribu ingin kupendam kala siluet bulan tak lagi terang
Betapapun sesak hadir dalam detik perpisahan

Aku merasa sendiri dalam ramai
Aku mendengar sunyi dalam sejuta bunyi
Bertalu, beradu, bertaut hening di tepi
Berselimut kabut kala terhujani mentari

Wahai Utopiaku,
Yang bernafas dalam mimpiku

Tidak ada komentar: